Danang Margono

Gurusiana teman terhebat yang pernah aku kenal, ayo .. menulis dengan hati untuk kebaikan sesama...

Selengkapnya
Navigasi Web
ENTAH MENGAPA            Hari ke6 Tantangan menulis
hari ke-6

ENTAH MENGAPA Hari ke6 Tantangan menulis

ENTAH MENGAPA

Hari ke-6 Tantangan Menulis

By Danang Margono, M.Pd.

Masih kuingat ketika ada perayaan hari Kartini di sekolah kakaknya, dia selalu minta ikut dirias dan berangkat bersama ke sekolah (TK) kakaknya. Dengan perasaan senang, aku mengantar Muthi, anakku yang ke-2 ke salon untuk dirias. Dengan berjalan lenggak lenggok tampa kesusahan beralan karena dia juga ingin memakai sandal selop. Sejenis sandal untuk para pengantin di jawa tengah. Bersama kakaknya yang memang sudah TK, ia brangkat ke sekolah dengan menggunakan becak langgananku. Sepertinya Dia sangat menikmati didandani bak putri keraton berbusana adat Jawa seperti kakak, dan temen-teman kakaknya. Di sekolah pun dia tampak ceria menikmati semua wahana permainan di sekolah kakaknya. Kerena memang TK itu adalah salah satu TK favorit di kabupenku.

Di TK tersebut diajarkan bagaimana anak belajar mandiri, belajar berani tampil di tempat umum, belajar menyampaikan pendapat, sehingga alumninya banyak yang sukses, minimal mengubah anak yang pemalu menjadi anak yang berani tampil. Setiap anak diberi porsi yang sama untuk mengeksplor, mengembangkat bakat dan kreativitasnya, mengembangkan kemampuan bersosialisasi, sehingga ketika masuk jenjang sekolah dasar anak sudah mandiri, berani tampil dan sudah berani mengemukakan pendapatnya. Itulah mengapa, aku sangat senang ketika anakku yang kedua mau bermain di sekolah tersebut, dengan harapan nanti dia mau bersekolah di sekolah idaman, sekolah harapan kebanyakan orang tua.

Di lain hari, ketika kegiatan akhir tahun berupa pentas seni. Dia pun mau ikut ke sekolah itu dan mau juga ketika menggunakan seragam ala pentas seni. Kebetulan kakaknya di daulat gurunya/sekolah untuk tampil sambutan/pidato mewakili atas nama teman-temannya, sambutan tentang pesan dan kesan selama sekolah di TK tersebut. Kakaknya juga ditunjuk main angklung dan pentas yang lainnya. Dan ketika Muthi mengikuti menyaksikan kakaknya tampl di acara pentas tersebut, aku penuh harap semoga kelak dia akan bersekolah di sekolah ini dengan harapan kelak lebih bermanfaat karena mempunyai keunggulan plus dibandingkan di sekolah TK lainnya. Kami memang sangat bernafsu untuk memasukkan anakku yang ke-2 untuk bersekolah di TK favorit tersebut, maka berbagai cara pun kami tempuh agar mampu menarik/memikat hatinya agar mau bersekolah di sekolah tersebut.

Sejak kehadiran buah hati kami yang ke-2 memang kami membutuhkan rewang/asisten rumah tangga karena anak-anakku yang nomer 1 dan 2 agak berdekatan selisih usianya. Akhirnya kami memutuskan untuk mempekerjakan rewang membantu pekerjaan rumah sehari-hari sejak Muthi masih bayi. Kami yang dua-duanya bekerja akhirnya memang kurang dekat dengan Muthi ketika dia masih kecil, maka dia mempunyai banyak waktu untuk lebih dekat dengan rewangnya (kami menyebutnya bude). Dan ketika bermain-main di sekolah kakaknya juga bareng budenya. Sehingga dia memang lebih dekat dengan budenya dibanding dengan kami.

Dan akhirnya kami memang dikejutkan ketika Muthi berniat sekolah di Taman Kanak-Kanak. Dia memilih bersekolah yang memungkinkan budenya bisa menemani sepanjang waaktu sekolah. Dia hanya mau bersekolah di TK di desaku, tidak mau bersekolah di sekolah impian orang tuanya. Di sekolah TK desa inilah yang kemudian berpengaruh sangat kuat terhadap kemandirian anak. Karena setiap harinya juga ditunggui sekolahnya, maka mental dan sikap berani untuk menglurkan pendapat, berani tampil sangat kurang.

Ya begitulah… entah mengapa.. inilah awal yang membuat perbedaan besar antara mental anakku pertama dan yang kedua. Bagaimana kisah selanjutnya tentang anakku yang kedua ? ikuti kisahnya pada tantangan menulis hari selanjutnya… by

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantuul masdaa... Siiiplah....

20 Jan
Balas



search

New Post