Danang Margono

Gurusiana teman terhebat yang pernah aku kenal, ayo .. menulis dengan hati untuk kebaikan sesama...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengapa harus pakai JAS ?  (Hari ke-31 Tantangan Menulis)
hari ke-31 tantangan menulis

Mengapa harus pakai JAS ? (Hari ke-31 Tantangan Menulis)

Mengapa harus pakai JAS ?

Hari ke-31 Tantangan Menulis

By Danang Margono, M.Pd.

“Hai teman-teman lihat, itu ada kemladean” kata Haris sambil menunjuk di ujung batang ranting mangga itu. “Kemladean sih apa”tanya Irma kemudian ambil matanya melotot ke arah yang ditunjuk Haris. “Kemladean itu benalu” tambahku saat aku berada di samping kelompok dua ini. Yang lain tampak sedikit kaget mendengar suaraku tiba-tiba muncul. Saat masih terasa kaget aku melanjutkan diskusi asyik mereka, “ada apa dengan benalu, ada yang aneh?”. Tisya yang dari semula tampak diam berusaha menjawab, “benalu kan termasuk parasit ya teman-teman.” “Tapi dia punya klorofil, daunnya kan hijau, kok bisa tergolong parasit yah”, seloroh Irma.

“benalu tergolong parasit fakultatif, atau semi parasit karena mempunyai klorofil’ jelas Haris sang ketua kelompok. “Dia hanya mengambil air dan mineral dari pohon inangnya kemudian dia masak sendiri bahan-bahan tadi di daun melalui proses…. jawabku sambil kembali bertanya. “fotosintesis,”hampir seremoak mereka menjawab. “ya betul, silakan lanjutkan pengamatannya, bapak akan ke kelompok lain, kataku sambil berlalu meninggalkan mereka.

Itulah sebagian percakapan yang sempat kurekam ketika anak-anak dengan kelompok kecilnya. Setelah aku bagi kelompoknya, anak-anak aku bawa ke luar kelas untuk mengamati tanaman sekitar taman belakang kelasnya yang penuh dengan pohon-pohon besar. Kebetulan materi konsep ekosistem dan interaksi makhluk hidup sangat cocok kalau anak bersentuhan langsung melalui pengamatan langsung dengan alam. Kompetensi dasar ini akan lebih bermakna jika anak melakukan kegiatan mengeksplor alam dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya.

Sekolah kami kebetulan mempunyai banyak pohon besar yang bisa dimanfaatkan untuk laboratorium alam khusunya mapel IPA yang aku ampu. Di bawah pohon besar yang rindang dan teduh banyak tempat duduk yang asyik untuk diskusi. Di pohon-pohon besar tersebut juga tampak ditempeli paku-pakuan dan benalu.

Hampir semua pohon besar di sekolah memang sudah diberi nama pohonnya dengan menggunakan bahasa ilmiah dengan nama lokalnya. Sejak aku hadir di sekolah tersebut memang ide itu sudah dilaksanakan yang akhirnya memperoleh kesempatan diusulkan mengikuti lomba adiwiyata nasional. Sehingga tanaman dan pohon besar sangat terawat baik, makanya mubadzir kalau tidak dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang menyenangkan. Ahamdulillah kemarin akhir 2019 dinobatkan sebagai sekolah adiwiyata nasional.

Kebetulan ekolah kami tergolong sekolah mewah (mepet=dekat) sawah. Di samping sekolah juga terdapat sungai, dan kebon yang berisi semak belukar sehingga cocok sekali jika dimanfaatkan sebagai sumber belajar dengan pendekatan JAS untuk menyampaikan konsep interaksi makhluk hidup atau ekosistem. Ya, JAS singkatan dari Jelajah Alam Sekitar. Pendekatan pembelajaran JAS mengutamakan peserta didik belajar dari mengalami dan menemukan sendiri dengan memanfaatkan lingkungan fisik sebagai sumber belajar

Pendekatan JAS dapat didefinisikan sebagai pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar kahidupan peserta didik baik lingkungan fisik, sosial, teknologi, maupun budaya sebagai obyek belajar biologi yang fenomenanya dipelajari melalui kerja ilmiah (Marianti dan Kartijono, 2005).

Menurut Ridlo (2005) Pendekatan JAS merupakan salah satu alternatif dalam pembelajaran biologi dengan mengajak subjek didik mengeksplorasi lingkungan untuk mencapai kecakapan kognitif, afektif dan psikomotrnya, sehingga memiliki pengusaaan ilmu dan ketrampilan, pengusaaan berkarya, dan penguasaan bermasyarakat. Kegiatan pembelajaran JAS, menurut Santoso dalam Marianti (2005), mempunyai 3 ciri yaitu :

1. Selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung atau pun tidak langsung, maupun menggunakan media.

2. Selalu ada kegiatan berupa pengamatan dan penjelasan.

3. Ada lapaoran untuk dikomunikasikan baik secara lesan, tulisan, gambar, foto atau audiovisual.

Demikian seputar kegiatan eksplorasi pemanfaatan alam dalam pembelajaran menggunakan pendekatan jelajah alam sekitar (JAS). Kegiata ini sebetulnya bisa dijadikan best practice (pengalaman terbaik pembelajaran) atau dijadikan peneltian tindakan kelas ya..

Praktis kan, kata mas mentri mungkin ini yang sebagian disebut sebagai merdeka belajar. Bener ngga ya... selamat mencoba. Sekian sedikit ulasan pengalaman penulis membelajarkan pebelajar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siiiiip.... Emang masda top.....

14 Feb
Balas

He..he

15 Feb

informasi pembelajaran yang menarik

14 Feb
Balas

Mkasih bu ririn

15 Feb

Kereen

10 Mar
Balas

mirip seperti metode field trip ya Mas, top markotop.

14 Feb
Balas

Betul seaki de

15 Feb



search

New Post