Danang Margono

Gurusiana teman terhebat yang pernah aku kenal, ayo .. menulis dengan hati untuk kebaikan sesama...

Selengkapnya
Navigasi Web

Benarkah Kejeniusan Dilahirkan dari Kebahagiaan..? (Hari ke-74 Tantangan Menulis)

Benarkah Kejeniusan Dilahirkan dari Kebahagiaan..?

Hari ke-74 Tantangan Menulis

By Danang Margono, M.Pd.

“Selamat ya bu, anaknya peringkat 1 UN se-kabupaten,” begitulah aku mendengar komentar teman istriku. Sambil mesemi striku mengangguk sambil berucap, “ ah biasa aja bu, terima kasih ya.” “Saya mendengar anaknya panjenengan juga ketika kelas delapan menjadi ketua OSIS dan menang dalam olimpiade matematika,” begitu komentar teman di bangku sebelah istriku. “Sebenarnya apa sih bu rahasianya, anak-anak panjenengan cerdas-cerdas” timpal teman istriku lagi. Hanya senyum kecil, istriku cuma menjawab ringan,”anak-anakku seperti anak yang lain, suka bermain”.

Begitulah sebagian komentar ketika istriku mendampingi anakku menrima penghargaan sebagai peraih UN SMP tertinggi di kabupaten. Masih ingat juga ketika aku mengambil raport anakku waktu kelas tujuh. Sang wali kelas menceritakan bagaimana nilai dan prestasi anakku di sekolah. Kebetulan dia peringkat satu paralel di sekolah paling favorit tersebut. Dia berkata padaku, “aduh saying yang datang ko Bapak yang mengambil raport padahal saya pengin ketemu ibunya Alief, pengin bertanya bagaimana resep mendidik anak biar nilainya tinggi tetapi anaknya juga tidak sopan, tidak sombong, agamanya juga kuat.”

Sambil tersenyum aku menjawab. “rahasianya sepele aja bu. Sejak kelas satu SD dia tidak pernah meninggalkan dua hal yakni selalu sholat lima waktu tiap harinya dan sehabis maghrib dia selalu mengaji,” jawabku. Aku menjawab dengan ringan entah benar apa engga yang jelas seperti itulah hal rutin yang dilakukan anakku setiap hari.

Implementasinya dalam SRA adalah muncul dogma bahwa anak yang setiap hari memperoleh tekanan kekerasan, dan intimidasi maka akan menjadi anak yang kurang pintar. Benarkah demikian?. Menurut Ruut Veenhoven : “hubungan antara kecerdsan dan kebahagiaan dieksplorasi pada dua tingkat, pada tingkat mikro individu dan pada tingkat makro Negara. Selanjutnya di menjelaskan “pada tingkat makro, kami menilai korelasi antara IQ rata-rata dan kebahagiaan rata-rata di 143 negara dan menemukan hubungan positif yang kuat.”

Menurut Dimitrijevic dan timnya menjelaskan “ada hubungan yang relevan antara kecerdasan dan kesejahteraan. Mereka selanjutnya menjelaskan bahwa kecerdasan adalah kemampuan untuk memehami ide-ide kompleks untuk beradaptasi secara efektif dengan lingkungan. Penelitiannya melibatkan 288 orang dewasa yang bekerja di berbagai departemen perusahaan prosduksi susu besar di Beograd. Akhirnya mereka menyimpulkan bahwa IQ dan kecerdasan secara emosional secara independen berkorelasi dengan kesejahteraan.

Menurut hasil penelitian Lise Gliot menjelaskan bahwa 1 kali kita membentak/ memaki anak maka akan membunuh lebih dari 1 milyar sel otaknya. Jika kita melakukan 1 kali pukulan atau cubitan mampu membunuh 10 milyar sel otaknya.

Dampak negative kekerasan sangat mengerikan bukan? Ayo selamatkan anak-anak-anak kita. Karena kekerasan dan peristiwa traumatik akan menimbulkan sinaps negative dalam memori otak anak dan akan membayangi hidup dan menghambat perkembangan anak.

Mari kita ciptakan ruang bahagia bagi anak-anak agar mereka tumbuh menjadi anak yang cerdas dan jenius. Maka marilah kita bersama melaksanakan hal-hal yang positif. Menyanjung, berempati, bersahabatdanmenjadi orang tua mereka di sekolah. Karena dengan 1 kali kita melakukan pujian atau pelukan ternyata akan merangsang dan membangun kecerdasan anak lebih dari 10 trilyun sel otaknya.

Sekian, terima kasih.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih pencerahannya, Pak. Sukses selalu.

29 Mar
Balas

Terima kasih pa warsono

29 Mar

Barokallah..terimakasih untuk artikel parentingnya yg menginspirasi Pak..

29 Mar
Balas

Aamiin..2xTerima kasih bu..

29 Mar

Barokallah, pencerahan dari pakarnya, mantab Pak Danang, terus berbagi kebaikan

28 Mar
Balas

Aamiin..Terima kasih pa hajiAtas motivasinya

29 Mar

Sangat bermanfaat artikelny Pak. Terima kasih

30 Mar
Balas

Baarakallah,

29 Mar
Balas

AaminnTerima kasih bu.

29 Mar

Oce

29 Mar
Balas

Sip juga bu fauziah

29 Mar

Artikel dengan padat gizi Pak. Terimakasih atas ilmunya.

29 Mar
Balas

Sama2 bu Terima kasih bu ..

29 Mar



search

New Post