Danang Margono

Gurusiana teman terhebat yang pernah aku kenal, ayo .. menulis dengan hati untuk kebaikan sesama...

Selengkapnya
Navigasi Web
Disiplin Positif yang Menakjubkan  (Hari ke-76 Tantangan Menulis)
hari ke-76 tantangan menulis

Disiplin Positif yang Menakjubkan (Hari ke-76 Tantangan Menulis)

Disiplin Positif yang Menakjubkan

Hari ke-76 Tantangan Menulis

By Danang Margono, M.Pd.

Pendidik bertugas di dunia pendidikan sehingga jelas tugasnya adalah mendidik. Dalam proses mendidik adakalanya kita dihadapkan pada permasalahan tentang peserta didik kita. Ada peserta didik yang baik, sopan dan santun ada juga peserta didik kita yang acuh. Ada juga yang pendiam, mudah marah, sedikit sombong, ada yang sering bolos, ada yang sering terlambat dan berjuta tingkah laku dan karakter peserta didik kita.

Peserta didik yang bersikap kurang baik terkadang merepotkan kita selaku pendidik . Terkadang mereka membuat kita harus bersikap agak keras, membentak atau bahkan marah. Mereka yang sering membolos atau ribut di kelas kadang membuat hati ini ingin menghukum mereka. Padahal kita tahu kita pendidik tidak mempunyai hak untuk menghukum. Iya kan, karena kita toh bukan aparat penegak hukum. Kita hanya pendidik yang semestinya tugas kita adalah mendidik. Jadi kalau peserta didik kita melakukan kesalahan kewjiban kita adalah mengingatkan atau meluruskan kesalahan mereka. Atau jangan-jangan peserta didik kita tidak mengetahui atau kurang menyadari bahwa yang mereka lakukan adalah sebuah kesalahan. Jadi ayo, kita ingatkan dan luruskan kesalahan mereka bukan menghukumnya. Setuju..?

Lalu bagaimana semestinya kita mendisiplinkan peserta didik kita yang melakukan kesalahan ?. Jawabannya adalah kita harus menerapkan disiplin positif. Apa sebenarnya disiplin positif itu ? Disiplin positif merupakan suatu cara pembinaan peserta didik tanpa merendahkan martabat peserta didik dan tanpa kekerasan.

Dampak penerapan disiplin positif antara lain dapat mengurangi jumlah kasus kekerasan pada peserta didik, berdampak positif pada pengembangan karakter positif peserta didik (social skill dan tanggung jawab), berdampak positif bagi hasil belajar peserta didik, berkurangnya perilaku sosial yang negatif, guru dan orang tua memiliki cara yang lebih baik dalam mendidik.

Melalui penerapan disiplin positif di sekolah diharapkan peserta didik mampu memahami bagaimana berperilaku yang pantas. Peserta didik berlatih memiliki rasa tanggung jawab sehingga mampu mengendalikan diri dan emosinya. Mengajarkan rasa tanggung jawab ini harus dilakukan berulang kali, terus menerus setiap kali. Seberapa pun mereka melakukan kesalahan sejumlah itupun kita berkewajiban mengingatkannya, tanpa menghukum mereka.

Jadi sesungguhnya tujuan utama kedisiplinan adalah agar peserta didik memahami tingkah lakunya sendiri, berinisiatif dan bertanggung jawab atas apa yang mereka pilih, serta menghormati dirinya sendiri dan juga orang lain. Dengan kata lain, disiplin menanamkan proses pemikiran dan perilaku positif sepanjang hidup peserta didik.

Disiplin positif sangat berbeda sekali dengan hukuman. Displi poitif tidak mengandung kekerasan baik secara fisik, sedangkan hukuman mengandung kekerasan fisik maupun verbal serta. Disiplin poitif akan mendekatkan peserta didik dengan guru, sedangkan hukuman akan menjauhkan guru dengan peserta didik bahkan akan memusuhinya. Iya, kan..?

Ayo kita memulai menerapkan disiplin positif di sekolah kita, bukan malakspeserta didikan hukuman. Karena hukuman mendekatkan kita atau bahkan identik dengan kekerasan. Sementara disiplin positif akan mengajarkan rasa tanggung jawab dan menumbuhkan kesadaran peserta didik. Bagaimana cara memulai displin positif di sekolah ? cara memulainya adalah dengan midset positif kita bahwa peserta didik bisa berubah.

Mari kita awali disiplin positif di sekolah dengan mengajak diskusi dengan peserta didik, mengajak komunikasi dengan mereka sehingga akan muncul kesepakatan bersama. Kesepakatan ini adalah suatu konsekuensi yang akan dilakspeserta didikan semua pihak baik pendidik atau peserta didik. Kesepakatan ini tentunya harus dilakspeserta didikan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Bagaiman contoh disiplin positif? Ketika peserta didik membuang sampah sembarangan, maka konsekuensi (disiplin postif) adalah mengambil sampah dan membuang ke tempat sampah. Peserta didik datang terlambat, disiplin positifnya adalah hafalan surat pendek atau sholat dhuha. Peserta didik mencoret meja datau dinding kelas, disiplin positifnya adalah membersihkan kembali meja/dinding tersebut bisa dengan dibersihkan atau dicat kembali.

Mudah bukan ? ayo kita laksanakan disiplin positif (DP) di sekolah bukan menghukum peserta didik kita. Karena kita pendidik bukan aparat penegak hukum. Iya kan…? Ayo bersama kita terapkan DP di sekolah kita semua. Salam SRA : peserta didik senang, guru tenang, orang tua bahagia.

Sekian, terima kasih.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Pak Danang. Bisa dicoba nih.

30 Mar
Balas

Terima kasih pa..Barokalloh

30 Mar

Oce

31 Mar
Balas

Barokalloh bu fauziah

31 Mar

Wah, perlu dicoba ini. Terimakasih informasinya...

30 Mar
Balas

Terima kasih bu faidah.

30 Mar

Insyaallah. terimaksih tulisan yang beramanfaat sekali Pak

30 Mar
Balas

Barokalloh..Terima kasih bu ririn

31 Mar



search

New Post