Danang Margono

Gurusiana teman terhebat yang pernah aku kenal, ayo .. menulis dengan hati untuk kebaikan sesama...

Selengkapnya
Navigasi Web
HOTS VERSUS AKM-SK?  (Hari ke-52 tantangan menulis)
hari ke-52 tantangan menulis

HOTS VERSUS AKM-SK? (Hari ke-52 tantangan menulis)

HOTS VERSUS AKM-SK?

Hari ke-52 tantangan menulis

By Danang Margono, M.Pd.

Mas menteri Nadiem Makarim memastikan UN 2020 adalah UN terakhir. Assesmen Kompetensi Minimal dan Survey karakter menjadi pengganti kebijakan tersebut. Apa itu AKM dan SK…? AKM meliputi dua literasi yaitu literasi (baca-tulis) dan numerasi. Selama ini kita mengenal literasi hanya sekedar membaca. Padahal minimal ada 6 literasi yakni litersi baca tulis, literasi numerik (angka), literasi sains, literasi finansial, literasi digital dan literasi budaya dan kewargaan.

Untuk AKM literasinya bukan sekadar kemampuan membaca, tapi juga kemampuan mamahami kemudian menganalisis suatu bacaan serta kemampuan untuk mengerti atau memahami konsep di balik tulisan tersebut. Sedangkan 'numerasi' dalam AKM adalah kemampuan menganalisis dan menggunakan angka. AKM lebih menekankan literasi dan numerasi bukan tentang mata pelajaran bahasa atau matematika, melainkan mengukur kemampuan siswa dalam menggunakan konsep itu untuk menganalisis suatu konten materi. Jadi kemampuan AKM merujuk kepada kemampuan lintas mata pelajaran. Alat ukurnya jelas bukan kemampuan siswa pada tiap mata pelajaran.

AKM dan survei karakter, terdiri dari soal-soal yang mengukur kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter. Kemampuan literasi dan numerasi digunakan adala menyelesaikan soal-soal problem solving yang memerlukan kemampuan analisis, mengevalusi sampai meng “create”.

Bentuk soal AKM ini sengaja untuk mengukur daya literat siswa Indonesia. Selama ini kemampuan literat siswa kita masih di bawah standar. Bahkan selalu di urutan 10 besar dari bawah berdasarkan survey PISA dan TIMSS. Soal AKM juga diberikan kepada guru agar menjadi gambaran bagi guru dalam mengelola proses pembelajaran selanjutnya. Setelah mengetahui tipikal soalnya yang mengarah kepada soal PISA dan TIMSS maka diharapkan dalam mengembangkan penilaian di kelas nantinya guru agar berusaha menyusun soal yang mendekati karakteristik soal tersebut.

Soal-soal seperti ini sangat bagus untuk melatih kemampuan siswa dalam pemecahan masalah. Diharapkan pula mampu mengasah kemampuan analisis, mengevalusi karena soal ini umumnya dalam bentuk narasi panjang, grafik, angka. Data-data pendukung dalam soal ini juga akan membantu menumbuhkembangkan kemampuan kreativitas dan daya eksplorasinya. Diharapkan jika siswa sudah terbiasa menganalisis, kemampuan ini dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu fungsi AKM bagi pemerintah diharapkan memberikan gambaran sekaligus sebagai bahan untuk memetakan sekolah-sekolah dan daerah berdasarkan kompetensi minimum. Melalui pemetaan ini diharapkan menggambarkan pula mutu pendidikan dan kebutuhan belajar pebelajar dan pembelajarnya, semoga...

Pertanyaannya, perlukah guru mengenal soal-soal AKM ?. Sebelum viralnya AKM, guru di Indonesia juga sudah mengenal soal HOTS. Penilaian pembelajaran yang menitikberatkan kepada kemampuan menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Ya, 4 ranah tertinggi dalam kompetensi pengetahuan.

Apa itu soal HOTS ? HOTS merupakan singkatan dari Higher Order Thinking Skills yang artinya kemampuan berpikir tingkat tinggi. Istilah ini pertama kali muncul sebagai salah satu buah pikir seorang psikolog pendidikan Amerika, Benjamin Samuel Bloom. Melalui buku Taxonomy of Educational Objectives (Taksonomi Tujuan Pendidikan) yang intinya menjelaskan bahwa tujuan pendidikan memiliki tiga aspek utama, yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (emosi dan sikap), serta psikomotorik (aktivitas fisik). Istilah ini kemudian lebih dikenal dengan nama Taksonomi Bloom.

Setiap aspek kemudian memiliki taksonomi atau klasifikasi untuk mencapai tujuan akhir pendidikan, seperti meningkatnya kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotorik peserta didik yang kelak berguna untuk menghadapi persaingan di masa depan. Taksonomi yang dibuat oleh Bloom dari tingkat terendah hingga tertinggi adalah knowledge (pengetahuan), comprehension (pemahaman), application (penerapan), analysis (analisis), synthesis (perpaduan), dan evaluation (penilaian). Klasifikasi tersebut, kemudian direvisi oleh David Reading Krathwohl dengan Lorin W. Anderson pada tahun 2000. Urutan taksonominya mengalami penyempurnaan dengan urutan sebagai berikut: mengingat (remember), memahami (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analize), mengevaluasi (evaluate), dan mencipta (create)

Soal HOTS dipandang mampu menumbuhkembangkan kemampuan logika dan kemampuan berpikir analisis. Biasannya ada beberapa kata kerja opersional yang dapat dikembangkan dalam menggunakan soal HOTS antara lain: analisis, membandingkan, menyimpulkan, menciptakan, mengombinasikan, dan merencanakan. Sehingga dapat ditarik benang merah bahwa soal HOTS lebih menitikberatkan kemampuan analisis dan problem solving.

Antara HOTS dan AKM muaranya sama berusaha mengukur kemamampuan analisis dan kemampuan memecahkan masalah siswa. Menumbuhkan keterampilan problem solving melalui pengembangan literasi. Semoga apa yang sudah menjadi keputusan sang pakar pendidikan di sana akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan output pendidikan kita. Majulah terus pendidikan Indonesia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantapp pak AKM dan Hots mempunyai karakteristik yang hampir sama yaitu mengajak siswa untuk bisa menganalisa dan menalar serta memecahkan suatu masalah baik dalam literasi baca tulis maupun literasi numerik

06 Mar
Balas

Mantap. HOTS dan AKM muaranya sama berusaha mengukur kemamampuan analisis dan kemampuan memecahkan masalah siswa. Menumbuhkan keterampilan problem solving melalui pengembangan literasi.

06 Mar
Balas

Mantap

07 Mar
Balas



search

New Post