Antara Biru, Perak dan Emas

Hari ke-87 tantangan menulis

By Danang Margono, M.Pd.

Di kartu ID media guru tertulis nomerku 20200114. Mungkin nomer itu menyajikan deksripsi bahwa aku bergabung group media guru tercacat secara resmi tanggal 14 Januari 2020. Betulkah seperti itu mas mba admin/adminah?

Baru seumur jagung aku berlatih menulis. Dan Alhamdulillah latihan menulisku sudah hari ke-87 sejak menjawab tantagan 90 hari menulis tanpa henti. Semoga sampai hari ke-90 nanti aku tidak remidi. Jadi rekor tanpa remidi atas nama sendiri muda-mudahan terlampaui. Aamiin..

Ya, umurku menulis memang menunjukkan kematangan dan kedewasaan serta kompetensi menulisku masih sangat minim alias rendah. Tapi aku tak pernah gentar dan takut megikuti rangkaian lomba yang diadakan gurusiana. Dipandegani pa haji komandan Moh. Ihsan, gurusiana selalu mengadakan lomba pas begitu aku lahir di gurusiana.

Meski masih balita dalam menulis. Atau mungkin belum batibul (bawah tiga bulan) yah, masih batibul mungkin. Aku berusaha eksis mengikuti serangakaian lomba menulis yang diadakan pa CEO. Mencoba pasang keberuntungan badan sambil berikhtiar semaksimal mungkin. Aku mengikuti semua lomba yang dikuti gurusiana, mencoba berkompetisi dengan punggawa-punggawa gurusiana yang sudah mempunyai sabuk (ban) coklat atau hitam. Para gurusianer senior tangguh yang sudah tiga, dua, atau satu tahun di gurusiana.

Dimulai dari lomba internet. Aku mengikuti sambil menulis dengan malu-malu mencoba keberuntungan dan rezeki. Tak kuhiraukan usiaku yang baru 1 bulan kala itu yang penting menulis dan berusaha semaksimal mungkin berikhtiar. Hanya menulis pengalaman apa yang sudah aku kerjakan selama ini. Alhamdulillah aku sang batibul masuk 100 pemenang lomba menulis internet. Terima kasih pa CEO atas kesempatannya. Terima kasih ya Robb.

Menulis, terus menulis dan menulis tanpa aku hiraukan kualitasnya. Yang penting menulis. Sambil terus membaca tulisan-tulisan sang para senior gurusianer. Agar tata bahasa, diksi, dan ide –ide segar mengalir. Paling berat aku rasakan pada 30 hari pertama. Kadang ta mucul sama sekali idenya. Tapi sejak aku menrima tantangan 90 hari menulis, aku coba selalu dalam 3 tema besar. Yakni parenting, keprofesian dan SRA. Alhamdulillah piagam biru aku raih meskipun terseok-seok dan pastinya amburadul tulisanku.

Setelah si biru kuraih, rasanya Pede abis. Mucullah tantangan selanjutnay yakni lomba suduahkan kita merdeka belajar?. Tantangan ini aku cerna dengan baik dan pede abis meskipun baru 30 hari menulis. Di lomba inipun, aku hanya bisa menulis apa yang pernah aku lakukan. Aku beri judul merdeka be;ajar di era disrupsi. Sama seperti lomba pertama hanya mencoba menulis kembali mengisahkan lagi pengalaman pribadi. Alhasil di tantangan ini masuk 100 besar penulis dan memperoleh kesempatan memperoleh buku antologi bersama 100 penulis gurusiana yang super hebat.

Menulsi terus aku lanjutkan, hingga piagam perk aku raih. Di 30 hari tahap dua terasa agak ringan. Entah mengapa, ide rasanya mengalir dengn baik. Yang paling susah adalah di 30 hari pertama. Stelaha perak kuraih, di bulan April ini ada lomba guru penggerak. Aku putuskan untuk mengikutinya. Naskah sudah aku siapkan, tentu saja aku tulis semua pengalaman diri bersama komunitas MGMP dan rekan-rekan guru di sekolah. Tantangan lomba bulan April ini kau beri judul meningkatkan literat guru dan siswa melalui MSLI. Seperti biasanya menunggu pengumuman rasanya lama sekali. Semoga lolos ya..? aamiin..2x.

Tak terasa 4 (empat) hari lagi aku menuju piagam emas. Semoga aku sang balibul bisa menuntaskan tantangan ini dan meraih piagam emas. Piagam yang aku peroleh penuh dengan cerita, sarat perjuangan dan hambatan, tantanga lainnya. semoga aku dapat memperolehnya. Semoga banyak juga gurusianer yang mendapatkan piagam emas ini. Aamiin..2x.

Sekian, terima kasih..