Danang Margono

Gurusiana teman terhebat yang pernah aku kenal, ayo .. menulis dengan hati untuk kebaikan sesama...

Selengkapnya
Navigasi Web
Memerdekakan Anak melalui OCD  (Hari ke-81 Tantangan Menulis)
hari ke-81 tantangan menulis

Memerdekakan Anak melalui OCD (Hari ke-81 Tantangan Menulis)

Memerdekakan Anak melalui OCD

Hari ke-81 Tantangan Menulis

By Danang Margono, M.Pd.

Bergegas aku stater motorku berangkat lebih awal. Kulihat jam di hp masih di angka 06.00. lima belas menit lebih awal dari biasanya. Setiap hari memang aku berangkat gasik karena harus mengantar anakku dulu ke sekolahnya, baru kemudian aku memutar arah ke sekolahku. Kupakai rompi coklat kebesaran dan kebangganku sebagai fasnas SRA. Setiap hari memang aku berangkat awal, sampai di sekolah sekitar pukul 06.30 dan dilanjutkan dengan kegiataan rutin 5S. Tentu pembaca tahu 5 S kan…? Ya, itulah berdiri menjemput dan menyambut anak dengan bersalam sambil senyum, sapa, salam, sopan dan santun. Iya, sejak 2014 sekolahku sudah melaksanakan kegitan rutin tersebut.

Pagi itu, hari kamis tanggal 9 November 2019 sekolah menyelenggarakan sehari belajar di luar kelas (Outdoor Classroom Day). Tidak hanya sekolahku saja. Kegiatan ini serentak dilaksanakan di seluruh sekolah di Indonesia dan seluruh dunia. OCD ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari anak internasional. Bagaimana dengan sekolah Bapak/ibu..? jawabnya mudah-mudahan “pasti dong, melaksanakan”.

Kegiatan hari ini adalah agenda rutin sejak tahun 2017 yang dipandegani oleh kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Di bawah asuhan ibu asisten deputi tumbuh kembang anak Ibu Elvi Hendrani kegiatan tahun ini berjalan dengan sukses dan baik. Sekolahku, baru mengadakan kegiatan ini mulai tahun 2018 dan tahun ini (2019) menjadi tahun kedua. Tahun 2019 merupakan OCD paling sukses karena diikuti oleh 4.042.536 siswa dari 15.588 sekolah di 356 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sungguh luar biasa, kereen..

Beberapa hari sebelumnya, sekolahku telah membentuk tim panitia kegiatan OCD. Sehingga diharapkan di tahun kedua kegiatan ini berjalan lebih meriah, lancar dan mendapat respon positif dari siswa maupun guru. Ternyata benar, dari rumah siswa sudah mengenakan kaos olahraga dan membawa bekal sarapan paginya.

Ada beberapa kegiatan dalam OCD antara lain kalau mau disebut sekitar 17 kegiatan. Kegiatannya antara lain menyambut anak (3S), menyanyikan lagu Indonesia Raya, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui cuci tangan sebelum dan sesudah makan. Juga kegiatan untuk meningkatkan keimanan yakni berdoa sebelum dan sesudah makan. Kegiatan makan (sarapan) bersama untuk menumbuhkan kesadaran perlunya gizi seimbang untuk kebutuhan tubuh.

Setelah sarapan dan berdoa dilanjutkan menyanyikan lagu maju tak gentar, deklarasi SRA dan pelantikan tim SRA sekolah. Juga terdapat kegiatan untuk menumbuhkan bakat dan minat dan meningkatakan kebugaran tubuh melalui senam germas dan kegiatan untuk menumbuhkan/meningkatkan kewaspadaan kepekaan anak terhadap bencana alam melalui simulasi gempa.

Kegiatan belajar di luar kelas juga sebagai wahana untuk meningkatkan literasi siswa melalui membaca buku. Kegiatan OCD akan meningkatkan kesehatan anak, melibatkan anak-anak dalam pembelajaran serta mendorong keterikatan anak dengan alam. Melalui kegiatan permainan tradisional dalam OCD selain untuk meningkatkan kebugaran, sportivitas, kerjasama dan kreativitas. Hal yang paling utama adalah agar anak-anak menikmati masa kecil mereka. Memenuhi masa kecil dengan kegembiraan. Albert Einstein menjelaskan bahwa kejeniusan dilahirkan dari kegembiraan.

Seseorang yang masa kecilnya bahagia akan mempengaruhi kematangan kepribadian dan berpikir mereka. Melaui kematangan berpikir dan bertindak ini diharapkan mereka siap menyongsong masa dewasa dengan bahagia pula.

Jelaslah bahwa kegiatan OCD sarat dengan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan anak dan mempersiapkan mereka dalam menuju masa dewasa. OCD juga merupakan sebuah ikhtiar untuk memenuhi hak-hak anak. Ada 31 point hak anak yang terangkum dalam 4 pokok hak anak yakni hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan dan hak partisipasi.

Itulah roh kegiatan OCD, semua kegiatan ini untuk kepentingan terbaik anak. semua anak di dunia ini. Maka sudah selayaknya semua sekolah/madrasah di Indonesia melaksanakan OCD. Ayo bapak/ibu bersama-sama kita sukseskan kegiatan OCD tahun 2020 dengan melaksanakan OCD di sekolah masing-masing. Semua untuk memenuhi hak-hak anak dan untuk kepentingan terbaik anak,

Salam SRA: anak senang, guru tenang, orang tua bahagia

Sekian, terima ksih.

Brebes, 4 April 2020

Pukul 11.11 WIB

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus Mas Danang. Tapi tergantung kondisi sekolahnya juga kan.

04 Apr
Balas

Trims pa mualdin

18 Apr

Selalu menyenangkan OCD, apalagi dengan alam yang sejuk, terlihat kreatifitas dan kegembiraan dari wajah-wajah anak bangsa... semangaat bapak , terus menginspirasi

04 Apr
Balas

Salam.SRA bu sri

18 Apr

Ya sekolahku juga rutin setiap tahun mengadakan OCD yang ditutup dengan makan bersama guru dan siswa

04 Apr
Balas

Keren bu. Terima kasih

04 Apr

Oce bun

06 Apr
Balas

Mkasih bu

18 Apr

Siip

04 Apr
Balas

Ok.. mkasih bu

04 Apr



search

New Post