MENEMBUS KABUT (Hari Ke-92 tantangan menulis)
MENEMBUS KABUT
Hari Ke-92 tantangan menulis
By Danang Margono, M.Pd.
Kukayuh sepeda motor menembus kota yang katanya lockdown. Tak apalah aku tembus kekhawatiran covid-19. Aku harus berikhtiar demi kesembuhanku. Berangkat dari rumah dengan hati was-was. Sampai di Tegal jam 10.00 segera aku geber motorku menuju rumah pak Haji Warno aku menyebutnya. Sampai di Gerang rumahnya tertlis pengumuman kecil. Selama covid-19 pasien datang jam 07.00. Aduh, terlambat gumamku.
Begitu motor mau aku stater poulang, aku melihat wajah familier yang pernah aku lihaat 3 tahun yang lalu. Ya, beliau pa Haji sedang berada di luar rumah. Aku hampiri beliau dan berbincang sebentar. Memang jiwa penolong sangat besar, aku yang sudah terlambat tetap diajak berbincang. “bawa hasil rontgennya mas” tanyaku dengan senyum khasnya. “Bawa pa Haji” jawabku sambil menyerahkan hasil radiologi bulan Februari kemarin.
“Mas, saya ngga bia membantu kalau masih menggunakan hasil rontgen lama” jawabnya lirih. “begini aja, saya beri memo untuk rontgen hari ini juga di RS dan besok pagi jam 07 tepat saya tunggu” imbuhnya. Karena rumah prakteknya udah tutup, maka dia memanggil asistennya yang rumahnya berjejer dengan pa haji untuk membuat memo.
Segera aku meluncur ke rumah sakit dan oleh pihak rumah sakit segera melaksanakan memo pa Haji. Tak berapa lama kemudian hasil rontgen aku dapatkan. Maklum rumah sakit yang pelayannya cangih sehingga tak lama aku mendapatkan hasilnya. Aku segera bergegas balik ke rumah karena udah siang.
Esoknya, pagi buta, aku meluncur menuju rumah pa Haji. Kira-kira setengah jam aku sampai di rumahnya. Persis kurang 10 menit menuju jam 07.00, aku sudah tiba di rumahnya. Alhamdulillah pasien masih sepi. Aku melihat pa Haji dan istrinya sedang mengobrol asyik di teras rumahnya. Pa Haji sudah paham kehadiranku. Tanpa piker panjang segera beliau meninggalkan istrinya dan masuk ke ruang kerjanya. Tak lama kemudian aku dipanggil untuk menuju kamar kerjanya.
“Mas, lihat hasil rontgennya, lengan anda bermasalah, ini bergeser sedikit” jelasnya. Padahal dokter lain menyatakan tidak bermasalah dengan lenganku. Hanya ototnya terasa nyeri karena sudah lama tidak digunakan. Jadi ototnya kenceng semua, itu yang membuat sakit katanya.
Oleh pa haji kemudian lenganku ini dibereskan dengan beberapa pijatan relaksasi. Alhamdulillah hasil lebih bagus dan enak dibanding sebelumnya. Terima kasih pa Haji, Barokalloh.
Sekian, terima kasih
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lekas puliih lagi masda....
Semoga sehat kembali
Semoga cepat pulih